Permukiman warga di bantaran Waduk Pluit sebelah Utara, dekat Pos Polisi Pluit Timur, belum digusur karena menunggu rusun yang tepat untuk warga. Saat ini, Tim Penanggulangan Pasca Banjir Waduk pluit konsentrasi membenahi dan mengeruk waduk yang sudah bersih dari permukiman warga.
"Yang di belakang Pospol belum dibongkar karena masih mencari rusun yang tepat untuk warga," kata Heryanto, Koordinator Program Normalisasi Kawasan Waduk Pluit di Waduk Pluit, Selasa (24/5/2013).
Heryanto mengungkapkan, untuk Waduk Pluit bagian barat terdapat 998 bangunan. Bangunan yang sudah dibongkar sebanyak 720 bangunan, sedangkan 278 bangunan belum dilakukan pembongkaran karena warga masih mempertahankan supaya tidak dibongkar.
Untuk bagian di sebelah utara, kata dia, terdapat beberapa warga yang bersikeras mempertahankan bangunannya. Salah satunya adalah Tedy, pengusaha alat berat di bagian utara Waduk Pluit. Dia menguasai lahan seluas 8.000 meter. Dia juga tidak mau kalau usahanya dibongkar oleh pemerintah.
"Kita sudah berikan dia SP (Surat Peringatan) 4. Katanya masih minta waktu 3 hari. Kalau 3 hari belum bongkar, nanti kita serahkan kepada P2B supaya mereka yang bongkar," kata Heryanto.
Pihaknya sebagai koordinator lapangan normalisasi Waduk Pluit memang masih menunggu informasi dari Dinas Perumahan Pemprov DKI mengenai kesiapan rusun. Pihaknya akan melakukan pembongkaran kembali setelah mendapat lampu kuning dari Dinas kalau rusun untuk warga sudah siap.
No comments:
Post a Comment