Sunday, May 26, 2013

Setelah Berbisnis, Saatnya RS Lakukan Tanggung Jawab Sosial

Warga memeriksa kelengkapan berkas saat antre untuk mendapatkan pelayanan di loket-loket Kartu Jakarta Sehat di RSUD Cengkareng

Setelah memperoleh keuntungan dari bisnisnya di dunia kesehatan, harusnya rumah sakit melakukan tanggung jawab sosial, salah satunya dengan ikut mendukung program Kartu Jakarta Sehat (KJS).

Hal itu disampaikan Panji Virgianto, anggota Lembaga Sosial Kemasyarakatan "Halo Jakarta". Menurutnya, tidak ada alasan rumah sakit menolak KJS karena alasan merugi.

"Rumah sakit sudah sekian puluh tahun untung sekarang diminta CSR-nya (corporate social resposibility), baru enam bulan udah mengeluh," kata Panji di Bundaran HI pada Minggu (26/5/2013).

Panji menuding, sejumlah rumah sakit yang tidak mau ikut KJS hanya mencari-cari kesalahan agar bisnis mereka tidak terganggu. Dengan mengatasnamakan bangkrut, kata Panji, rumah sakit tega tidak memberikan pelayanan sosial bagi warga tidak mampu.

"Harusnya jika ada kelemahan laporkan ke eksekutif, khususnya dinas sehingga ada komunikasi yang baik. Bukannya malah menjelek-jelekan," tegas Panji.

Seperti diberitakan, terkait kekisruhan sistem pembayaran Kartu Jakarta Sehat, sempat ada 16 rumah sakit yang sempat menyatakan diri keluar dari salah satu program andalan Pemprov DKI Jakarta tersebut. Menurut ke-16 rumah sakit yang keberatan itu, Pemprov DKI terlalu terburu-buru dalam memberlakukan KJS yang sistemnya belum matang. Namun, akhirnya 14 rumah sakit tidak jadi keluar dari KJS.

No comments:

Post a Comment