Setelah melantik Fatahillah menjadi Wali Kota Jakarta Barat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyambangi Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat. Kali ini dia membawa data mengenai bantaran Waduk Pluit.
"Kemarin saya enggak bawa data-datanya. Jadi, sekarang sudah lengkap saya bawa semua data-datanya," kata Jokowi di Komnas HAM, Jumat (17/5/2013).
Pantauan Kompas.com, Jokowi diterima langsung oleh Komisioner bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Siane Indriyani. Jokowi bersama Siane langsung menuju ruang rapat dan berdiskusi tentang nasib warga bantaran Waduk Pluit. Hingga pukul 09.30 WIB, diskusi itu masih berlangsung.
Sebelumnya, rencana pertemuan antara Jokowi dan Komnas HAM sudah batal dua kali. Panggilan pertama dilayangkan Komnas HAM pada Selasa (8/5/2013) lalu kepada Jokowi-Basuki. Namun, undangan tidak mendapatkan tanggapan.
Pada pemanggilan, kedua Kamis (16/5/2013), Jokowi juga tidak memenuhi pemanggilan Komnas HAM karena berbarengan dengan jadwal kuliah umum di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat. Dengan alasan lupa membawa data, Jokowi membatalkan panggilannya kemarin.
Pada pertemuan dengan Jokowi-Basuki di undangan kedua, Komnas HAM ingin menanyakan seputar pengaduan warga yang diintimidasi oleh Basuki. Intimidasi tersebut mulai dari calo-calo yang selalu menawar rumah warga untuk dibongkar, serta Brimob dan Oknum TNI yang ikut menambah keresahan warga dengan turut berjaga di sekitar Waduk Pluit.
Hal lain yang ingin disampaikan merupakan pernyataan-pernyataan Wagub Basuki Tjahaja Purnama yang memojokkan warga dengan tuduhan Komunis dan rakyat miskin yang tidak tahu diri. Untuk itu, Komnas HAM mengundang Jokowi-Basuki supaya bisa langsung meminta keterangan terkait pengaduan warga.
No comments:
Post a Comment