Monday, April 15, 2013

Jokowi untuk 2014 atau 2019?

SEMARANG, E. SUDARYANTO | Dua jempol layak diacungkan tinggi-tinggi kepada Jokowi. Dalam situasi ketika namanya melambung tinggi sebagai primadona CAPRES 2014 dalam beberapa survei, beliau masih bisa membumi, dan tetap amanah dengan janjinya untuk DKI Jakarta hingga 2019.


Jokowi pasti sadar, bahwa sekarang ini dirinya sedang berada pada fase pembuktian. Apakah beliau mampu mengulang sukses kepemimpinannya di Surakarta, dan berhasil menorehkan prestasi spektakuler di DKI Jakarta dengan segudang masalah?


Beliaupun sadar, bahwa untuk mewujudkan hal tersebut di atas, tidak mungkin secepat membalikkan telapak tangan. Butuh banyak waktu dan ekstra kerja keras. Dan satu tahun tidak akan cukup!


Ada untungnya jika Jokowi konsisten dengan keputusannya untuk tidak maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Umum 2014.


Pertama, beliau dapat lebih fokus untuk mengurai dan menyelesaikan segudang permasalahan, serta membangun DKI Jakarta menjadi lebih baik dan lebih manusiawi, sesuai amanah yang diembannya sebagai Gubernur hingga 2019.


Kedua, jika beliau mampu memprasastikan prestasi gemilang di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jajarta, ini adalah modal yang sangat berharga, jika beliau masih berminat untuk menjadi RI 1 pada tahun 2019. Karena prestasi tersebut juga sangat berguna untuk memupus keraguan sebagian publik, baik di dalam maupun di luar Jakarta, yang masih meragukan kemampuannya sebagai pemimpin dan kepala Pemerintahan.


Ibarat membuat minuman anggur, jika dilakukan dengan proses yang benar, pemeraman hingga waktu lima tahun mendatang, dipastikan akan menghasilkan anggur yang lebih ber”taste” dan berkualitas.


Mengapa harus dipaksakan untuk disajikan sekarang?


http://politik.kompasiana.com/2013/04/15/jokowi-untuk-2014-atau-2019-551653.html


No comments:

Post a Comment