Friday, April 26, 2013

Antisipasi banjir di Koja, Ahok pasang 2 pompa besar

[caption id="" align="alignleft" width="324"]Antisipasi banjir di Koja, Ahok pasang 2 pompa besar Antisipasi banjir di Koja, Ahok pasang 2 pompa besar[/caption]

Untuk mengantisipasi banjir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memasang dua pompa besar di Koja, Jakarta Utara. Sebab, setiap kali hujan air tidak dapat mengalir ke laut, tetapi ke Danau Sunter.

Sedangkan kondisi Danau Sunter saat ini sangat keruh dan harus dilakukan pengerukan terlebih dahulu. "Nah itu yang mesti kami kerjakan. Sementara kami sudah sediakan pompa untuk jaga-jaga karena anggaran kemarin hanya untuk 2 pompa maka kita akan siapkan 2 pompa dulu dan menurut kajian masih cukup," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Jumat (26/4).

Menurutnya, sebenarnya untuk mengantisipasi banjir besar diperlukan empat pompa. Sehingga, kalau air masuk ke Waduk Sunter maka dengan adanya pompa dapat dialirkan ke laut.

"Jadi sekarang Koja anjir itu karena sungai yang mau ke Waduk Sunter-nya agak mampet," jelasnya.

Selain itu, penyebab tidak mengalirnya air hujan ke laut karena pembangunan jalan tol oleh Jasa Marga yang mengakibat letak pompanya dipindahkan. Sehingga, nantinya pompa tersebut akan dijadikan semacam polder. "Tapi kapasitasnya aku ga tahu," ucapnya.

Ditargetkan, pemasangan pompa tahun ini selesai, yakni pembangunan fisik berupa sheet pile akan dikerjakan oleh Jasa Marga. Sedangkan, Pemprov DKI hanya memasang mesin.
"Fondasi segala macam itu Jasa Marga," ucapnya.

Sementara itu, proyek antisipasi banjir Pemprov DKI sedang mengebut pengerukan di aliran Pesanggrahan, Ciliwung. "Yang penting kita pastikan sekarang rumah-rumah pompa itu bisa berfungsi dan segera diperbaiki. Kalau nanti enggak sesuai tenggelem semua. Semua dikerjain semua," terangnya.

Mantan bupati Belitung Timur ini mengatakan, ia juga meminta perusahaan-perusahaan yang berlokasi di area Sunter, Pesanggerahan, Ciliwung untuk memperbaiki pompa di sekitarnya. Sebagai imbalannya, perusahaan tersebut tidak akan dikenai CSR.

"Kita juga minta perusahaan-perusahaan lokasi di sana untuk perbaiki swadaya sendiri pompa terdekat, buktiin pompa kamu tokcer, terus enggak bayar CSR gitu. Kalau bagus kita beli pompa kamu gitu loh," jelasnya. [merdeka.com]

 

No comments:

Post a Comment