[caption id="" align="alignleft" width="324"] Ahok pastikan perbaiki rumah Henk Ngantung[/caption]
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan akan merenovasi rumah mantan Gubernur DKI Jakarta era 1964-1965, Henk Ngantung. Pada Rabu malam, Kepala Dinas Perumahan Jonathan Pasodung beserta Kepala Dinas P2B telah mendatangi rumah tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku anggaran untuk merenovasi tersebut berasal dari Dinas Perumahan. Namun, besaran nominal yang akan dialokasikan untuk rumah yang letaknya di Jl Dewi Sartika Gang Jambu No 25 Jakarta Timur ini belum dihitung secara rinci.
"Belum tahu, baru dihitung. Yang penting atapnya jangan sampai kebocoran," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (25/4).
Menurutnya, mengenai apakah Pemprov DKI akan membeli rumah tersebut tergantung izin dari pihak keluarga Henk Ngantung.
"Kalau keluarganya mengizinkan kami beli, kami akan beli. Itu kan mahal, harga pasarnya," jelasnya.
Ahok mengaku akan memberi santunan yang berasal dari kantong pribadinya. Sebab, selama ini belum ada aturan mengenai pemberian bantuan terhadap mantan gubernur.
"Saya nggak tahu karena Pemda nggak mengatur itu. Kalau mau kasih santunan, kita saja pribadi dari operasional," terangnya.
Sebelumnya, Hetty Eve Mamesah, Istri mantan Gubernur DKI Jakarta Henk Ngantung mendatangi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kedatangannya bersama putra ketiganya Kamang atas permintaan Ahok yang menginginkan rumah milik Henk Ngantung yang berada di Jalan Dewi Sartika Gang Jambu No 25 RT 7 RW 4 Jakarta Timur.
"Pak Jonatan Pasodung (Kepala Dinas Perumahan) sudah berkunjung untuk meminta perbaikan rumah, terus ini kelanjutannya menemui Pak Wagub," ujar Hetty usai bertemu Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/4).
Menurut janda Henk Ngantung ini kondisi rumahnya sudah hancur dan tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal. Oleh karenanya, jalan alternatif dilakukan pemugaran atau dijual yang kemudian dijadikan sebagai cagar budaya.
"Rumah saya sudah hancur, jadi tidak layak tinggal, di dalam sudah rusak, mau dipugar. Kalau saya mau jual mau dibikin galeri," jelasnya.
Namun, Hetty memilih untuk diperbaiki saja. Sebab, kalau dijual dia masih belum tahu akan tinggal dimana.
"Respons pak Wagub sangat baik, mau pugar dalam waktu singkat secepat mungkin. Secepatnya tadi pak wagub sudah menghubungi dinas pertamanan dan dinas PU, dinas perumahan. Tadi kepala dinas perumahan Pak Jonatan ada waktu sama Pak Wagub," terangnya.
No comments:
Post a Comment